Bu Dokter Bongkar Aksi Tipu-tipu Letkol TNI Palsu

Letkol TNI Palsu sedang diinterogasi (Foto Merdeka)

HALOPADANG — Rupanya masih banyak oknum-oknum nakal yang menggunakan status sebagai prajurit TNI untuk modus penipuan. Baru-baru ini, pihak TNI menangkap seorang pria paruh baya di Bondowoso.

Pria bernama Ferdinand Mesias Santi ini lantas harus berurusan dengan para prajurit dan perwira di Markas Kodim (Makodim) 0822 Bondowoso.

Hal ini lantaran, Ferdinand ketahuan mengaku sebagai seorang prajurit TNI AU dengan pangkat Letnan Kolonel. Di mana setara dengan pangkat yang disandang oleh Komandan Kodim 0822 Bondowoso.

Aksi yang dilakukan pria berusia 45 tahun ini bermotif ekonomi. Berdasarkan keterangan dari Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Inf Jadi, pelaku menyaru sebagai seorang perwira TNI untuk melakukan tindakan penipuan.

“Tersangka hendak membeli mobil yang akan dialihkan (over credit) dari seorang dokter gigi spesialis yang ada di Bondowoso,” ujar Letkol Inf Jadi.

Untuk meyakinkan korbannya, Ferdinand datang dengan mengenakan seragam prajurit TNI lengkap dengan pangkat dua melati di pundaknya. Tak hanya itu, Ferdinand juga mengajak sang kekasih, Imaniar dalam menjalankan aksinya.

Bahkan, pelaku juga sampai menyewa mobil dan sopir pribadi dengan menggunakan uangnya sendiri. Namun, dokter gigi yang hendak dibeli mobilnya oleh pelaku merasa ada yang tidak beres.

Kecurigaan itu timbul saat melihat cara berkomunikasi Ferdinand yang terlalu tinggi. Dokter gigi itupun lantas meminta tolong pada seorang Babinsa setempat. Pelaku kemudian dipancing untuk mengadakan pertemuan di Makodim 0822 Bondowoso. Tidak disangka, Ferdinand terpancing dan bersedia datang ke Makodim. Di dalam markas itu, pelaku lantas ditanya oleh sejumlah prajurit TNI AD.

“Saya tanya ke teman-teman saya di Mabes TNI dan Mabes TNI AU, tetapi tidak ada yang kenal dengan yang bersangkutan. Lalu saya interogasi pelan-pelan,” tambahnya.

Saat dilakukan interogasi awal, secara perlahan aksi penipuan Ferdinand makin terkuak.

“Saya tanya, dia dinas di satuan mana. Masuk TNI AU pada tahun berapa. Litingnya (angkatan masuk)nya siapa saja, tidak ada yang kenal dia,” papar Jadi.

Terlebih saat pelaku tidak mengetahui NRP (Nomor Registrasi Prajurit)-nya.

“Itu hal yang paling dasar,” lanjutnya.

Semakin tersudut, Ferdinand akhirnya mengaku kepada para prajurit TNI. Pria kelahiran Kabupaten Alor, NTT ini mengaku mendapatkan seragam dan pangkat tersebut dengan membelinya di Pasar Senen, Jakarta.

Sudah beberapa kali, Ferdinand berhasil melakukan aksi penipuan. Bahkan, aksinya telah dilancarkan di berbagai kota di Indonesia. Hingga akhirnya petualangan pelaku harus terhenti di Bondowoso, Jawa Timur.

“Pekerjaan saya sebenarnya adalah kontraktor pemasangan kabel optik,” kata Ferdinand.

Meski telah mengakui semua perbuatannya, Ferdinand tetap harus menjalankan proses hukum. Selama pemeriksaan di ruang Makodim 0822 Bondowoso, TNI meminta pelaku untuk melepas segala seragam gadungan itu dan menyisakan celana pendek saja.

Setelahnya, Kodim 0822 Bondowoso menyerahkan pelaku yang bernama Ferdinand Mesias Santi ke Polres Bondowoso. Untuk menjalani serangkaian proses hukum yang menanti pelaku.(002/Merdeka)