Anggota Polres Sijunjung Ini Tetap Berinovasi di Masa Pandemi

inovasi
Kapolres Sijunjun melihat inovasi anggota yang di salah satu nagari di Sijunjung

HALOPADANG.ID–Kapolres Sijunjung, Andry Kurniawan, didampingi Wakapolres, Kompol Indra Sandy Purnama Sakti dan Kabag Ops mengunjungi personelnya yang punya inovasi di empat lokasi yakni Nagari Padang Laweh Selatan, Kecamatan Koto VII, Nagari Koto Baru Kecamatan IV Nagari, Nagari Lubuk Tarok, Kecamatan Lubuk Tarok dan Nagari Pamuatan Kecamatan Kupitan.

Kapolres Sijunjung melalui Kasubbag Humas Iptu Nasrul Nurdin menyebutkan di nagari padang laweh selatan itu Aiptu Fery Haryanto membuka usaha madu klan ceng (trigona) atau disebut dengan madu galo-galo.

“Usaha itu sudah berjalan lebih kurang enam bulan dan Aiptu Fery juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk mencari sarang klaceng di pohon kayu di dalam hutan, satu potong yang berisikan sarang klaceng dihargai RP. 250 ribu,” ujarnya, Rabu (3/6).

Dikatakannya, saat ini Aiptu Fery telah memiliki 100 pokok sarang klaceng trigona dengan penghasilan maksimal 10 botol tanpa musim.

“Satu botol itu dengan isi 250ml dijual dengan harga Rp. 250 ribu. Madu ini bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh dan libido,” terangnya.

Kemudian, di nagari koto baru Bripka Asmadi menjalankan usaha sampingan usaha ayam petelor.

“Bripka Asmadi mempunyai 15 ribu ayam petelor dan mengahasilkan telor sebanyak 7500 butir, dengan memberdayakan 15 orang pekerja,” ulasnya.

Selain itu, personel Polsek Lubuk Tarok Bripka Iswahyudi memiliki sawah di nagari lubuk tarok yang telah dipanen di masa pandemi Covid-19.

Selanjutnya, Aibda Ondrianto menjalankan usaha kebun jagung di nagari pamuatan, dengan luas lebih kurang 5 hektar dan jagung itu sangat dibutuhkan oleh peternak ayam didalam Kabupaten Sijunjung maupun di Payakumbuh.

Kapolres Sijunjung mengajak personel lainnya serta masyarakat di Kabupaten Sijunjung untuk dapat mencontoh inovasi seperti usaha madu galo-galo, tanam jangung, sawah menanam padi serta ternak ayam.

“Namun dalam hal ini kata kuncinya adalah modal dengan kemauan dengan membuktikan hasil yang menjanjikan dalam rangka pilar ketahanan pangan,” pungkasnya.(K-01/rel)