Antisipasi Corona, Rumah Sakit Tentara Solok Siapkan Posko Covid-19

posko
Kelapa Rumah Sakit Tentara (RST) Solok, Mayor CKM, dr Sudirman Suti, (kanan) melihat kondisi APD di Posko Covid-19 di Kota Solok, Kamis (19/3). Andri

SOLOK, HALOPADANG—Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai lembaga pertahanan Negara ikut serta dalam menangangi pencegahan penyebaran Covid-19 atau yang disebut virus corona. Hal inilah yang dilakukan oleh Rumah Sakit Tentara (RST) Solok di wilayah Kodim 0309 Solok.

Untuk antisipasi penyebaran, rumah sakit angkatan darat itu membangun posko Covid-19 yang berada di sebelah RST di Jalan Proklamasi, Kota Solok. Di posko yang memiliki dua tenda tersebut tersedia peralatan standar kesehatan hingga tenda isolasi.

“Untuk di Sumatera Barat hanya ada tiga posko dan semua di bawah RST, seperti RST Padang, Bukitinggi dan Kota Solok. Untuk kami yang di sini sesuai arahan komando atas, menyiapkan 20 tempat untuk pasien,”ucap Kelapa Rumah Sakit Tentara (RST) Solok, Mayor CKM, dr Sudirman Suti, di Kota Solok, Kamis (19/3).

Ia menjelaskan, pembangunan itu sudah jauh hari diinstruksikan oleh TNI AD, dan diperkuat dengan adanya gugus tugas. Posko tersebut bakal digunakan sebagai screening.

“Kami semua di sini standby 24 jam. Dengan fasilitas standar seperti Alat Perlindungan Diri (APD). Untuk APD kami ada 12 ini baru datang dari kiriman Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad),” ujar Sudirman.

Untuk menambah kesiapan, pihaknya juga membangun toilet yang berada di tidak jauh dari posko. Hal ini juga sebagai bentuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bertambahnya pasien dan petugas medis.

“Ya saat ini sedang dibangun toilet untuk persiapan. Sedangkan petugas medis kami ada tim khususnya. Kalau untuk kendaraan operasional (ambulance) kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Solok,” tuturnya.

Sementara Komandan Kodim 0309 Solok, Letkol ARM Reno Triambodo menjelaskan, TNI AD sesuai arahan pimpinannya untuk melakukan upaya pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya corona.

“Seperti arahan pimpinan, kami membatasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kumpulan orang banyak, contoh apel pagi sudah dibatasi sekian orang. Sementara upacara bendara (17) tiap bulannya ditiadakan sementara. Kegiatan terkait teritorial seperti komunikasi sosial (komsos) terkait dengan masyarakat untuk dipending,” katanya.

Babinsa, menurut Reno sebagai ujung tombak sudah mendapat araha untuk mensosialisasika tentang upaya pencegahan corona. Tak hanta itu, Babinsa sebagai prajurit di garis depan juga mengajak warga untuk tidak panik tapi tetap berpikir sehat.(hp/rsa)