Rapat dengan RNI, Andre Rosiade Minta Indonesia tak Impor Garam Lagi

HALOPADANG.ID – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, meminta PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) selaku holding BUMN di bidang pangan mencari solusi agar Indonesia bisa swasembada garam.

Permintaan itu disampaikan Andre menyusul kebijakan pemerintah yang telah menetapkan impor garam tahun 2021 sebesar 3,07 juta ton atau naik 13,8% dari tahun sebelumnya.

“Saya baca RNI dapat PMN 1,2 triliun. Menurut saya harus ada legacy yang Bapak lakukan. Tahun 2021 ini impor garam 3,07 juta ton atau naik 13,8% dari tahun sebelumnya. Saya ingin RNI mulai berfikir bagaimana PT Garam, anak perusahaan yang ada di bawah RNI sebagai holding industri pangan, bisa memenuhi kebutuhan garam di dalam negeri,” kata Andre dalam keterangannya, Sabtu (11/9/2021).

Andre mengatakan itu dalam rapat dengar pendapat Komisi VI dengan Dirut PT RNI, Kamis (9/9). Katanya, Indonesia memiliki lahan garam seluas 27 ribu hektare. Lahan milik PT. Garam mencapai 5.600 hektare yang tersebar di pulau Madura, Jawa Timur, dan Bipolo, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sisanya Seluas 22 ribu hektare dimiliki oleh petambak garam yang jumlahnya mencapai 19 ribu orang.

“Permasalahannya PT Garam ini nggak bisa maju karena memang tidak punya teknologi. Itu yang bapak pikirkan, bagaimana PT Garam ini Bapak kasih PMN, usulkan bangun pabrik berteknologi tinggi sehingga kita bisa penuhi konsumsi garam industri,” kata Andre.

Andre menilai, pembangunan pabrik berteknologi tinggi merupakan suatu kebutuhan. Langkah ini diyakini bakal menguntungkan PT Garam dan berdampak pada bertambahnya pemasukan negara dari perusahaan pelat merah tersebut.

“Ini menguntungkan PT Garam, negara juga akan mendapatkan deviden. Ini contoh legacy yang bisa Bapak lakukan selama menjabat Dirut RNI di periode ini,” kata Andre.

“Indonesia ini punya bibir pantai yang panjang, masa kita impor garam, Pak. Tolong dipikirkan bagaimana caranya. Jadi kita ngasih PMN nya pun enak, jelas. ‘Apa hasil PMN? Kita tidak lagi impor garam’. Jadi ada solusi konkret yang bisa kita lakukan,” imbuh ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini. (HP-002)