HALOPADANG.ID – Opsi sekaligus tawaran operator liga yang menanggung semua biaya operasional tuan rumah selama penyelenggaraan pertandingan setiap klub ditanggapi dingin Semen Padang FC. Manajemen tim milik pabrik semen tertua di Indonesia menilai opsi tersebut bak turnamen 17-an dan tetap konsisten dengan opsi yang mereka tawarkan, sistem dua wilayah.
“Intinya kita konsisten sejak awal kompetisi Liga 2 harus profesional, dengan sistem wilayah barat dan timur seperti biasanya. Ini murni untuk menaikkan value Liga 2 itu sendiri, agar kompetisi Liga 2 tidak seperti turnamen antar kampung atau 17-an Agustus dengan sistem turnamen,” kata Manajer SPFC Effendi Syahputra melalui rilis di situs resminya, semenpadangfc.co.id, Selasa (15/6/2021) yang dirilis
Karenanya, manajemen tim ini tidak akan ikut bidding tuan rumah Liga 2 2021 dan tidak akan mengajukan diri. Alasan yang mendasari keputusan itu karena adanya adanya rencana format Liga 2 dengan sistem pembagian 4 group.
Ia mengatakan pihaknya menginginkan Liga 2 dijalankan profesional dua wilayah. Hal itu juga sesuai usulan saat rapat dengan PSSI dan pihak Liga Indonesia Baru (LIB).
“Kita ditawari untuk mengikuti bidding sebagai tuan rumah sistem turnamen 4 grup. SPFC menolak, dengan alasan konsistensi kita mempertahankan sistem kompetisi profesional dua Wilayah Liga 2,” ujarnya.
Sebelumnya, Operator Liga yaitu PT. LIB memastikan, akan menanggung semua biaya operasional tuan rumah selama penyelenggaraan pertandingan setiap klub. Namun, SPFC tetap dengan usulan awal agar liga berjalan dua wilayah.
“Tawaran menjadi tuan rumah sebenarnya menggiurkan, apalagi biaya penyelenggaraan sebagai tuan rumah juga ikut di tanggung oleh LIB,” katanya.
Menurutnya, keputusan itu diambil karena mereka ingin menunjukan bahwa kami konsisten dengan perjuangan kami, agar kompetisi ini berjalan dengan profesional dan dengan value tinggi serta punya nilai di mata sponsor yang mensponsori kami. (HP-001)
