HALOPADANG — Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas dengan topik pembahasan penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor aviasi dan pariwisata di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan.
Di depan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi angkat bicara perihal data terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 yang baru saja dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
“Pertumbuhan ekonomi kita di kuartal II jatuh di angka minus 5,32%,” kata Jokowi yang tampak tertunduk dan mengernyitkan dahi, Kamis (6/8/2020).
Jokowi lantas menyoroti komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi cukup dalam. Salah satu yang menjadi perhatian Jokowi, adalah di sektor pariwisata.
“Angka yang saya peroleh di triwulan II-2020 wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia itu 482 ribu. Ini turun 81% secara quarter to quarter, dan turun 87% secara year on year,” katanya.
BPS sebelumnya mengumumkan angka output perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada periode kuartal II-2020. Seperti yang sudah diperkirakan, ekonomi Indonesia mengalami kontraks alias pertumbuhan negatif.
Data otoritas statistik mencatatkan, PDB Indonesia sepanjan April – Juni 2020 mengalami kontraksi -5,32% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Adapun dibandingkan kuartal sebelumnya, PDB kuartal II-2020 mengalami kontraksi -4,19%.
Dua kontraksi berturut-turut ini akhirnya membuat Indonesia masuk ke fase resesi teknikal. Pasalnya, pada kuartal I-2020 secara quarter to quarter, PDB Indonesia mencatatkan minus 2,41%.(002/CNN)