HALOPADANG.ID — Kementerian Pertanian (Kementan) mulai mempromosikan kalung antivirus Corona di Palembang. Kalung itu dipatok dengan harga sekitar Rp15 ribu sampai Rp20 ribu.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumsel Atekan mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memasarkan kalung tersebut. Ditargetkan Agustus 2020 sudah mulai beredar setelah keluar izin edar dari BPOM.
“Rencananya dijual Agustus nanti, termasuk di Palembang. Kita sidah bertemu dengan Wali Kota Palembang,” ungkap Atekan, Selasa (21/7/2020).
Dikatakannya, kalung berbahan baku tanaman eucalyptus terdapat lima varian, yakni roll on, inhaler, kalung, minyak aromaterapi dan balsem. Kalung ini diyakini dapat mencegah virus corona karena kandungan eucalyptus memiliki Mpro atau main protein di lapisan kulit luar dan jika rusak virus tidak bisa berkembang biak lalu mati.
“Sudah dilakukan penelitian dan terbukti bisa menangkal virus corona. Waktu penggunaan bisa sampai sebulan dan cara kerjanya menghirup aroma selama 20-15 menit lalu virus dalam tenggorokan dan rongga tubuh tidak bisa hidup,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kalung tersebut dijual PT Eeagle Indo Pharma yang memproduksi minyak kayu putih. Hanya saja, kalung ini belum bisa dijadikan obat karena belum dilakukan uji klinis.
Meskipun disebut antivirus, Atekan mengakui bila produk eucalyptus tersebut belum bisa disebut sebagai obat karena belum memiliki hasil penelitian uji klinis.
“Tanaman eucalyptus berhasil menghambat perkembangan virus hingga 81-100 persen. Tanaman ini juga terbukti membunuh virus flu burung atau H5+B1,” kata dia.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, pihaknya menyambut baik temuan Kementan dalam upaya menekan penyebaran corona. Hanya saja, dia meminta dilakukan uji klinis agar bisa sekaligus menjadi obat.
“Kalau memang secara teknologi bisa menangkal virus corona, saran saya hasilnya bisa diteliti lagi oleh ahli medis dan teknologi,” kata dia. (002/Merdeka)