Ikuti

WHO Ungkap Ruang Tertutup Bisa Picu Penularan Virus Corona Lewat Udara

Ilustrasi penularan Corona

HALOPADANG.ID — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan ilmiah baru yang merinci proses penularan Covid-19 bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya, termasuk melalui udara.

Laporan WHO itu mengatakan bahwa penularan utama virus corona Covid-19 melalui kontak dan tetesan pernapasan. Tapi, masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab sekitar penularan melalui udara.

WHO sendiri mengatakan kemungkinan penularan virus corona Covid-19 melalui udara itu ketika berada di ruangan tertutup dan ramai.

Kemudian, laporan ini muncul beberapa hari setelah penerbitan surat yang ditandatangani oleh 239 ilmuwan. Laporan itu terbuka tentang kemungkinan bahwa orang bisa menangkap virus dari tetesan yang mengambang di udara.

“Penularan virus melalui udara bisa terjadi dalam perawatan kesehatan di mana prosedur medis tertentu bisa menghasilkan tetesan kecil yang disebut aerosol,” kata laporan WHO dikutip dari CNN.

Beberapa laporan wabah yang berkaitan dengan ruangan tertutup dan ramai bisa memicu penularan aerosol. Misalnya, saat latihan panduan suara, di restoran dan di kelas kebugaran

Namun, sebuah bukti menunjukkan bahwa penularan SARS-CoV-2 terjadi terutama antara orang melalui kontak langsung, tidak langsung atau dekat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi yang terinfeksi, seperti air liur.

Selain itu, bisa pula melalui sekresi pernapasan atau tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi. Tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi ini juga bisa mendarat di benda.

Situs web WHO juga mencatat bahwa penularan virus corona Covid-19 lebih mudah di beberapa ruangan tertutup, seperti restoran, klub malam, tempat ibadah dan tempat kerja. Semua tempat itu memungkinkan banyak orang berteriak, berbicara atau bernyanyi.

Di tempat-tempat itulah transmisi aerosol juga lebih mungkin terjadi, terlebih bila ruangan penuh sesak dan tidak berventilasi. Sehingga orang lebih mungkin terinfeksi virus dari orang lain melalui udara.

Ada perbedaan antara partikel yang dilepaskan ketika seseorang batuk atau bersin dan mentransmisikan Covid-19 dibandingkan dengan partikel aerosol.

“Kami selalu mengira itu mengudara, karena kamu tidak benar-benar perlu melakukan kontak langsung dengan mulut atau hidung seseorang untuk terinfeksi virus. Jadi, bila seseorag bersin, virus itu bisa bertahan hidup dan menular melalui udara sebagai tetesan besar yang sampai ke mulut dan hidung,” kata Brittany Kmush, asisten profesor yang berspesialisasi dalam kesehatan masyarakat dan penyakit menular di Universitas Syracuse di New York.

Jadi, ini adalah partikel yang sangat kecil dan bissa bertahan di udara untuk waktu lama. Partikel ini bisa melangkah lebih jauh dan ada beberapa bukti bahwa Covid-19 bisa ditransmisikan dalam metode ini.

“Kita harus terus melakukan masking dan menjaga jarak serta tingga di rumah saja bila memungkinkan,” kelas Kmush.

Dr. Benedetta Alleganzi, pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, mengatakan bahwa agensi tersebut telah membahas dan bekerja sama dengan banyak ilmuwan yang menandatangani surat pernyataan bahwa WHO tidak berterus terang tentang penularan virus melalui udara.

“Kami mengakui bahwa ada bukti yang muncul di bidang ini, seperti di semua bidang lain mengenai virus corona Covid-19 dan pandemi. Karena itu, kami percaya bahwa kami harus terbuka terhadap bukti ini dan memahami implikasinya mengenai cara penularan dan tindakan pencegahan,” katanya.

Dalam beberapa waktu, Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO mengatakan lembaga itu telah berbicara tentang kemungkinan penularan melalui udara dan penularan aerosol sebagai salah satu cara penularan virus corona Covid-19.

“Ini tidak hanya mencakup jarak fisik, termasuk penggunaan masker sesuai dalam pengaturan tertentu, khususnya di mana Anda tidak bisa melakukan jarak fisik, terutama petugas kesehatan,” jelasnya.

Exit mobile version
situs toto situs toto barbartoto barbartoto